Senin, 11 Maret 2013

penyesalan dan penyelesaian

Pernahkah anda merasa galau, gundah, marah, merasa tidak berguna, mersa rendah diri, terhina, miskin, tidak berdaya, sia-sia, tidak manfaat, bahkan tidak ngaruh kana harga teh gelas sekalipun ?
buanglah perasaan itu, karena hidup ini istimewa,
---------------------------------------------------------------------------
awalnya saya hanya ingin menulis itu saja, tapi malam yang larut membuat mata saya tidak bisa diam, otak saya terus berkutat menyalakan sinyal-sinyal ide dalam tulisan, aliran darah yang mengalir seolah menjadi baterai yang tiada matinya...(terlalu lebay)
oke, saya akan berbagi tentang sebuah penyesalan dan penyelesaian,
check this out !!!!

takdir yang terjadi dari Tuhan mungkin kita tidak bisa elakkan bagi yang merasa bahwa hidup ini memiliki takdir. kita hidup sepaket dengan takdirnya !!!
takdir yang berbahagia kita sebut dengan anugerah, dan yang kurang enak dihati sering disebut "oh ini ujian".
sebenarnya takdir setiap manusia itu paling baik dari anggapan dan harapan manusia, kenapa ? karena yang menulis skenario takdir adalah Yang Maha Tahu_Allah, anda mau so tahu ? atau pura-pura gak tahu ? (bukan tahu sumedang pemirsa)
berawal dari sebuah takdir yang membuat saya sedikit terjerat atau apalah semacamnya, saya kurang enak menyebutnya intinya terbebani, (sebelumnya).... sehingga saya melakukan selalu berdasarkan rasa kemanusiaan dan jauh dari rasa hati. mengapa ? karena tindakan hati berasal dari sesuatu yang disukai, (biasanya), ya karena kebetulan takdir tersebut merupakan sesuatu yang saya kurang suka sehingga kehadiran hati menjadi sering absen, (kadang-kadang ada kalau lagi gak ada keperluan) ini serius  !!!
jika anda menganggap bahwa takdir anda berat, maka anda akan memikul sesuatu yang tidak enak selama anda tidak menyelesaikannya. mungkin anda bisa bertahan dengan takdir yang menurut anda berat itu, tapi tidak akan bertahan lama, kenapa ? (sekali lagi) karena hati anda tidak disitu, tidak ditempatnya.
my honestly readers, jika anda merasa berada di bawah takdir yang tidak enak, plis move !!! move on !!! dengan anda mengkomunikasikan hal tersebut dengan orang yang bersangkutan misal (jika berhubungan dengan orang diluar diri anda), tapi jika ini anda pendam sendiri, maka ikhlaskanlah, bahwa takdir anda sebenarnya indah, anda hanya dibisiki oleh setan untuk hidup pesimis saja, lantas fakir dan kufur.
cukup anda merasa bodoh dengan mengganggap takdir anda itu berat dan beban, tapi STOP ! anda harus tegas untuk ubah apa yang berlaku menjadi kebahagiaan dan Ketenangan dari menyelesaikannya.
sebuah penyesalan pasti ada penyelesaian, anda hanya butuh tenang dan berkomunikasi, dengan makhluk yang bersangkutan atau dengan Allah.



hiduplah dengan bebas, tersenyum pada semua kata-kata negatif !!!
dan siaplah berbahagia dengan mengubah sahaja paradigma anda, bahwa "penyelenggaraan hidup anda dilahirkan sepaket dengan takdir yang sempurna"
karena hidup ini istimewa, percayalah !

bayangkan,
ibarat anda menyayat seenggok daging yang bernama hati, melukai, perih dan tercabik-cabik, bungkuslah pecahannya dalam sebuah wadah terbuka yang bermerk keikhlasan, pastikan merknya terjamin dari hati yang baru, lalu anda hanyutkan pecahan hati itu ke dalam sungai yang deras airnya, lalu hanyutlah darah, hati dan pecahannya yang lama dengan air sungai yang bergemuruh yakni semangat anda untuk bermuara di lautan lepas. di samudera yang lepas darah merah merah pekat dari sayatan hati itu tidak nampak, karena anda telah terbuka dengan ikhlas, dan semua berawal membaik sejak anda berani menghanyutkan daging yang bernama hati itu ke sungai walau diantar air mata yang deras melebihi derasnya air sungai, andalah juaranya, juara dalam mengalahkan ego.

Minggu, 10 Maret 2013

Dialog Anggota Tubuh

baiklah di maret yang ceria ini, saya akan berbagi mengenai rasa syukur...
setelah menjalani proses infus dan rawat inap selama 4 hari saya berpikir, mengapa harus ada orang yang sakit ? mengapa harus bayar jutaan rupiah untuk membeli obat, padahal sudah tau orang itu sakit ko malah dibebanin biaya (belum lagi yang tidak bisa askes Rumah Sakit) nya, ampun deh !!!
berawal dari penyebab sakit yang disebut "kecapean" bahasa kerennya, padahal bandel gak mau istirahat :D ,berangkat dari dialog seperti ini pemirsa :
kaki berkata "lut (ke mulut) bilang gih ma bu Risa, aku cape dan pegel nih"
"iya aku juga nulis terus" tambah tangan
"ah kalian belum apa-apa, aku udah hampir 5 bulan kurang tidur" mata menggerutu seolah paling wah
 "plis deh, sabar jangan cerewet, aku muter terus mikirin kuliah lah, uas lah, bisnis lah, organisasilah, program-program yang gak ada mati nye, blum lagi kalau harus hafalan atau baca buku di tengah malam" otak membisukan semua,
"aku laper, makanan bu risa mie instan terus,dia kan asrama, paling yang enak kalo pulang ke rumah"
"kamu bersyukur masih suka dikasih klorofil ma green fit jd agak kejaga tau, lah aku ?" balas tangan ke usus
"tapi kan makannya pedes mulu, aku gak kuat cernanya, aku cubit aja bu Risa, tapi gak di gubris" ujar usus dengan rasa kesal
"kamu tau mulut aku udah sariawan alias barusuh udah numbuh tiga tau !!!betul tuh makan pedes mulu, gak bisa makan kayanya kalo gak pedes, yang paling parah ngobrol terus, entahlah ngobrol segala rupa tentang kerjaannye tentang semuanya, paling adem sih kalo lagi ngaji, tapi kasian si mata, kalo baca suka sambil tiduran" mulut mulai bicara nyerocos
"kalau begitu kita nyalakan alarm pingsan aja lah biar bu Risa diem gmna ? aku cape nih, kekurangan air" ginjal mencari solusi,
"okeeeeee" semua anggota tubuh setuju, dan,..plekkkk ---------pingsan------
dalam dunia lain, perawat sibuk memasang oksigen, mengelakkan kelopak mata, dan menyiapkan pemeriksaan jantung juga tekanan darah
setelah sadar, akhirnya mulut berkata "saya siap dan mau di rawat"


"yeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee !!!!!!!" tubuh bergembira, dan bu Risa menyerah,
sebuah sinyal dari otak mencoba berbicara,
"bu Risa yang kami sayangi, sebenarnya kami sudah berbicara perihal kapasitas kami yang melebihi batas, namun ibu tetap bergerak, kami menyalakan alarm bahkan sirine tapi ibu tidak menggubris, maaf kan kami kamrin sepakat untuk membius otak dan membawanya pergi agar tidak mendapatkan surat dr oksigen lantas ibu pingsan, kami mohon maaf bu"
"bukan kami tidak sayang, bukan kami tidak mau membantu ibu, tapi kami pun makhluk Allah yang merasa cape" tambah kaki memberanikan diri berbicara,
semua anggota tubuh terdiam karena takut bu Risa marah, namun Ia pun berkata

"tidak sahabat ku, kaki, tangan,mata, usus,ginjal dan yang lainnya, saya tidak marah, karena saya tau apa yang saya kerjakan untuk apa dan untuk siapa, saya paham saya harus menyayangi diri saya terlebih dahulu sebelum mendahulukan yang lain, karena bagaimana saya bisa menolong orang kalau sayanya pun "tolonganneun" , :), biarlah hal ini menjadi pelajaran buat saya, dan saya akan memperbaiki semuanya,..."
semua anggota badan terdiam dan haru, bu Risa melanjutkan perkataannya
"hati,....hatilah yang mengajarkan saya tentang alasan yang kalian teriakan, hatilah yang menyampaikan perihal tujuan saya hidup dan apa nilai saya untuk hidup, hatilah yang memaafkan apa yang telah terjadi"
"mungkin kedzoliman yang saya lakukan tidak bisa mengubah  masa lalu, tp evaluasi ini insyaallah akan mengubah masa depan"

saya paham mengapa ada rumah sakit, perawat, dan orang sakit, karena mereka ada karena keadaan yang membuat mereka harus ada,
terimakasih untuk semua profesi yang mulia